Langsung ke konten utama

Desain Visual Dalam Evaluasi Produk Web

Desain Visual Dalam Evaluasi Produk Web




Memiliki website yang fungsional, efisien, mudah digunakan, dan atraktif di saat yang sama, memerlukan prinsip dan konsep. Arsitektur informasi, desain komunikasi visual, grafis, warna, jenis huruf, keseimbangan, dan tata letak adalah contoh elemen desain web penting dalam menentukan desain. Dua ilmu dasar yang kamu perlu untuk bisa mendesain web adalah desain komunikasi visual dan pemrograman.
Setiap desain akan disesuaikan dengan maksud dan tujuan masing-masing website. Tetapi, memahami hal-hal dasar tentang desain yang baik dan buruk akan membantu membuat website terlihat lebih baik. Desain itu sendiri adalah proses membuat dan mengkomunikasikan gagasan dalam bentuk gambar atau visual.
Tujuan adanya desain adalah untuk menciptakan suatu harmoni dan mencapai satu kesatuan.

Proses Pengembangan Website




Sebelum akhirnya mendesain tampilan website, kamu harus memahami proses pengembangan website terlebih dahulu. Proses-proses yang harus dilalui meliputi konseptualisasi, membuat desain arsitek, organizing, implementing, maintaining, dan improvisasi hingga website berjalan.

  1. Menentukan Kebutuhan Web
Pada tahap ini, kamu harus mencari tahu website akan difungsikan untuk apa, menentukan target pengunjung, dan menentukan informasi dan konten yang disediakan. Menentukan tujuan dan milestone juga penting untuk pengembangan website.

  1. Arsitektur Situs
Arsitektur situs yang baik akan mempermudah pengunjung menemukan informasi yang ingin dicari. Information architecture website akan menentukan interaksi dinamis antara bagian-bagian pokok website. Di tahap ini akan menghasilkan cetak biru untuk pengembangan website.

  1. Text-only Site Framework
Tahap ini merupakan tahap untuk menyiapkan kerangka situs. Hal-hal yang harus disiapkan adalah konten, sitemap, kerangka situs, dan navigasi.

  1. Desain Artistik dan Komunikasi Visual
Desain harus mengidentifikasikan identitas dan tujuan website. Dari desain akan terlihat karakteristik situs. Oleh karena itu, desain harus dibuat berdasarkan tujuan yang sebelumnya sudah ditentukan. Pada tahap ini, kamu akan membuat storyboards, page layout, dan homepage atau entry page.

  1. Site Production
Seperti namanya, di tahap ini kamu akan memproduksi situs. Mulai dari page templates, prototype page, client side programming, server side programming, hingga finished pages.

  1. Error Checking dan Validation
Kamu bisa menggunakan tools untuk memeriksa ejaan, link yang putus, atau masalah kode HTML. Jangan lupa untuk mencoba waktu loading halaman.

  1. Testing dan Deploying
Mencoba membuka situs melalui berbagai jenis browser dan dari berbagai lokasi. Jika semua sudah terlaksana dengan baik, saatnya mengupload situs ke web. Buat URL untuk diketahui user dan daftarkan situs menggunakan mesin pencari.

8.    Documentation dan Maintenance
Buat deskripsi website, fungsi serta desainnya. Tulis di memo atau Notepad untuk lokasi penempatan file-file sumber, baik desain atau programnya. Dan buat cara pemeliharaan website. Setelah mendokumentasikan konten-konten penting, kamu bisa melanjutkan mengoperasikan situs.

Elemen-elemen Desain Web


1.    Titik (Point), Line (Garis), dan Bidang (Plane)
Semua komposisi atau tata letak bisa diuraikan menjadi elemen-elemen desain web sederhana, hasil kombinasi dari titik, garis dan bidang. Space adalah jarak antara satu bentuk dengan bentuk lainnya. Dalam ilmu desain, jarak artinya memberi ruang untuk “istirahat” atau memberi kesan nyaman. Jarak juga akan memberikan penekanan pada objek visual di suatu halaman.
2.    Kesatuan dan Variasi
Penjelasan sederhana unity adalah sebuah gabungan gambar. Gabungan elemen-elemen desain web seperti teks, grafis, dan shapes menjadi gambar yang disebut sebagai suatu harmoni. Hal penting untuk mencapai sebuah kesatuan adalah proximity, repetition, continuation. Tampilan secara keseluruhan harus dominan dari elemen-elemen desain web pembentuknya.
Continuation merupakan suatu susunan yang terencana dari berbagai macam bentuk. Jika sebuah website menempatkan margin, jarak antar teks, dan jarak antara logo dengan headline secara konsisten, pengunjung akan lebih tertarik untuk menelusuri gambar dari atas ke bawah, dari satu sisi ke sisi yang lain. Elemen desain web penting lainnya dalam desain web adalah ukuran dan gaya font, warna background halaman, penempatan navigasi, hyperlink dan format layout yang konsisten.
Mencapai suatu kesatuan dengan konsisten memang penting, namun tidak semua aspek harus seragam. Tampilan tetap harus ada variasi lain untuk menambah daya tarik dan tidak terkesan monoton. Lalu bagaimana cara yang benar untuk mendesain sebuah web? Tidak ada cara tertentu yang bisa membuat desain web menjadi baik. Mendesain adalah sebuah proses kreatif.
3.    Emphasis, Focal Point, dan Hirarki
Ketika seorang pengunjung datang ke web, ia akan memulai customer journey dengan memilih sebuah titik mulai (starting point) untuk memperoleh kesan visual. Titik mulai atau starting point dalam desain disebut dengan titik focal (focal point). Titik focal adalah tempat paling menonjol dalam sebuah desain. Desainer biasa menggunakan isolasi, ukuran, dan nilai untuk membuat titik focal.
Titik focal bisa berupa logo, headline atau gambar yang menyatakan sesuatu secara langsung mengenai suatu konten dalam web. Titik focal pada situs komersial biasanya adalah sebuah headline, nama perusahaan, logo, dan gambar lain yang akan membuat pengunjung menuju ke halaman informasi. Penjelasan sederhana terkait hirarki adalah urutan dari sesuatu yang dilihat oleh pengunjung. Urutan tersebut ditentukan oleh pentingnya dari masing-masing elemen dan pesan yang ingin disampaikan kepada pengunjung. Navigasi juga merupakan komponen penting dalam sebuah web, namun tidak harus ditekankan di setiap halaman. Sama seperti rambu-rambu jalan raya, mudah terlihat dan memberikan informasi yang efektif tanpa menguasai seluruh jalan raya.
4.    Kontras dan Fungsinya
Kontras dalam desain bisa digunakan untuk menyampaikan sesuatu yang berlawanan, hitam dan putih, tebal dan tipis, kecil dan besar. Maka, kontras dalam desain adalah tampilan yang berlawanan.komponen dasar dalam kontras adalah figure-ground relationship atau biasa disebut dengan ruang positif dan negatif. Manfaat dasar dari adanya kontras adalah untuk membuat variasi visual suatu komposisi dan meningkatkan efek visual keseluruhan. Kontras pada layar komputer adalah untuk membantu mata membedakan elemen. Kontras juga bisa meningkatkan readability (keterbacaan) dan bisa membuat sebuah pesan terkesan lantang atau halus.
Ukuran sebuah bentuk biasanya akan menarik perhatian. Foto dengan ukuran besar, layar besar, atau kapal yang besar akan menarik perhatian karena ukurannya. Sebaliknya pun demikian, ukuran yang sangat kecil namun detail juga akan menarik perhatian. Itulah mengapa ukuran merupakan elemen desain web penting dalam desain visual website. Nilai adalah sarana lain untuk mengatur kontras. Nilai akan berhubungan dengan tingkat kegelapan atau terang sebuah objek. Dalam seni desain, nilai juga bisa digunakan untuk membuat bentuk tiga dimensi atau untuk menunjukan sumber cahaya.
5.    Typography
Typography adalah perpaduan antara seni dan teknik mengatur tulisan. Pengolahan tipografi tidak terbatas pada pilihan jenis huruf, ukuran, atau dekorasi. Tipografi juga mempertimbangkan adanya tata letak vertikal atau horizontal tulisan pada sebuah desain. Tipografi untuk web tidak sebebas tipografi untuk media cetak. Perancang desain web hanya memiliki sedikit kebebasan untuk menentukan tipografi. Tidak semua jenis komputer pengguna memiliki spesifikasi yang sama. Perbedaan browser dan dukungan standar dalam CSS membuat tipografi web tidak memiliki bentuk jika tidak cocok untuk ditampilkan.
6.    Elemen Warna
Warna pada website ecommerce pasti berbeda dengan warna pada website untuk blog. Itulah mengapa, seorang desainer web juga harus memahami dasar-dasar psikologi warna. Pemilihan warna akan menentukan kesan dan penilaian terhadap website. Seperti warna merah, warna tersebut akan cocok jika digunakan pada sebuah ecommerce, namun akan kurang tepat jika digunakan dalam website berita.
7.    Elemen Keseimbangan
Desain sebuah web tidak hanya harus terlihat bagus dan menarik, tetapi juga harus seimbang. Keseimbangan ada dalam aturan kekontrasan visual. Desainer bisa saja membuat bentuk yang asimetris, namun ia juga harus membuat layout dengan teliti supaya kesan seimbang tersebut tetap terlihat. Misalnya ketika seorang desainer ingin membuat bentuk yang asimetris, bentuk tersebut bisa dibuat dengan ukuran yang besar, kemudian diimbangi dengan menambahkan teks. Desainer harus bisa memastikan elemen utama tetap terlihat tanpa terganggu dengan bentuk yang asimetris.
Cara sederhana lain untuk menyeimbangkan desain asimetris dalam web adalah memasangkan gambar dengan teks. Selain memasangkan gambar dengan teks, keseimbangan bisa didapat dari latar depan dan latar belakang. Cara ini akan menciptakan dinamika yang menarik, dimana latar belakang terlihat lebih fungsional sebagai bagian dari konten.

Sumber :
https://www.domainesia.com/berita/7-elemen-desain-web/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kalender HTML CSS

Kalender Tanggal Lahirku Irza Cahyani XII MM 1 Januari 2019 Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Sekilas Seputar Google Chrome

Google Chrome :> Sejarah Google Chrome  Google Chrome adalah sebuah aplikasi peramban yang digunakan untuk menjelajah dunia maya seperti halnya Firefox, Opera ataupun Microsoft Edge. Jika Firefox dikembangkan oleh Mozilla, Google Chrome dibuat dan dirancang oleh Google, perusahaan internet terbesar di dunia yang juga empunya Android.  Versi beta pertama Google Chrome lahir pada 2 September 2008, setelah berita pertama soal pengembangan aplikasi browser oleh Google merebak. Di versi awal ini Google masih menggunakan mesin rendering Webkit dan baru tersedia untuk perangkat Windows XP. Beberapa bulan mengembara di fase beta, pada 11 Desember 2008 Google resmi merilis Chrome ke publik.  Sukses di Windows, Google langsung mengembangkan versi OSX yang dimulai pada awal tahun 2009 dan versi preview pengembangnya dirilis pada 4 Juni di tahun yang sama. Baru di akhir tahun 2009 Google membawa Chrome versi OS X keluar dari fase preview ke versi beta, termasuk untuk ver